Senin, 19 Desember 2011

AWAL MERAIH KEKAYAAN


Kaya? Siapa yang tidak ingin kaya. Kaya baik kaya materi maupun kaya rohani. Rohani ataupun materi sama perlunya. Kaya yang diberkati merupakan salah satu impian saya. Bagaimana dengan Pemirsa? Enak sekali hidup jadi orang kaya. Yokk… sama-sama membayangkan nikmatnya hidup jadi orang kaya. Punya rumah besar, luas dan nyaman. Ruangan lega, ada tamannya, ada tempat bermain di halaman depan atau belakang. Kamar tidurnya luas, ruang keluarga, ruang tamu besar. Wowww… asyik sekali pemirsa… Ooppss…. tentunya saya berharap tidak ada yang tidak suka untuk jadi orang kaya. Tidak ada yang bilang seperti ini : “Pak , saya gak mau jadi orang kaya, banyak orang kaya itu gak bahagia hidupnya… Ya, betul juga, ada orang kaya yang tidak bahagia hidupnya. Tapi banyak juga orang kaya yang bahagia hidupnya.. Ada org miskin yg bahagia hidupnya, namun banyak juga orang miskin yang hidupnya gak bahagia. Nah, jauh lebih enak kaya bahagia, daripada miskin bahagia. Setuju gak nich?Yangg setuju lanjut baca… Yang gak setuju, coba baca..
<!–more–> Apakah pemirsa merupakan orang yang ingin kaya bahagia? Nah, bila sekarang masih miskin, beruntunglah, karena orang2 kaya sekarang adalah orang2 miskin dulunya. Jadi orang miskin punya kesempatan juga untuk jadi kaya. Bagaimana caranya?? Satu cara yang saya pelajari dari orang-orang kaya (yang dulunya miskin) adalah, Bosan Miskin. Ya, Banyak orang miskin gak kaya2, karena gak bosan miskin. Ibarat mereka bosan makan nasi goreng, tapi tetap juga makan nasi goreng. Kalo bosan miskin, stop jadi orang miskin. Titik! Berjuang keras raih kekayaan. Katakan pada diri sendiri : “Saya tidak layak seperti ini. Saya tau kalau Tuhan menginginkan saya jauh lebih layak, bukan seperti ini yang saya inginkan dan juga Tuhan tidak menginginkan saya seperti ini.” Ya, Bosan lah miskin, naikkan standard dan tetapkanlah kalau memang itu standard pemirsa. Jadi Bosan lah miskin! Hanya orang2 yang bosan miskinlah yang akan menjadi orang2 kaya berikutnya. Miskin bukanlah untuk diucapkan selalu, tapi untuk ditinggalkan. Saya bosan miskin, karena itulah saya harus berusaha keras agar menjadi orang kaya. Saya tidak mau kehidupan miskin. Saya tau kalau saya layak dapat yang jauh lebih bagus daripada miskin. Inilah yang orang2 kaya (yang dulunya miskin juga) katakan pada diri mereka. Tuhan tidak pernah ingin umatnya miskin, baik itu miskin rohani ataupun miskin materi. Tuhan menganugerahkan udara yang berlimpah secara merata pada semua umatnya. Tuhan menginginkan saya kaya, menginginkan pemirsa juga kaya. Karena hidup akan lebih indah dan penuh arti bila kita bisa memberi, bukan hanya tenaga tapi juga harta. 
So, siapa saja yang ingin jauh lebih kaya daripada sekarang?
temukan aneka gadget, laptop, pc, tablet dll harga murah di sini

KISAH SUKSES , TAUFIK, PROFESOR YANG JADI FAVORIT MAHASISWANYA DI AS

Kemunculannya di cover majalah EeWeb September 2011 memancing rasa penasaran. Takbiasanya orang Indonesia muncul di cover majalah Amerika Serikat dan mendapat peliputan dalam topik utama “Interview”. Tak sembarang orang yang bisa mendapat kesempatan tersebut. Namun itulah yang didapat Prof. Taufik, pria kelahiran Jakarta, 13 September 1969.
Taufik kini mengajar di California State Polytechnic, AS, dan menjadi profesor di sana. Dalam profilnya di universitas itu, tampak bahwa ia memang bukan orang sembarangan. Dalam daftar penghargaan yang pernah ia terima terdapat 33 awards dari berbagai kategori. Dari sana juga bisa dilihat, Taufik tak hanya seorang profesor muda yang dari keilmuannya diakui, tetapi juga ‘gaul’ dan disukai para mahasiswanya. Lihat saja macam penghargaannya. Selain dinobatkan sebagaiBest Overall Professor di Cal Poly tahun2007, ia juga dianugerahi gelar sebagai Best Story Teller ProfessorMost Humorous ProfessorFavourite Professor, dan sebagainya.
Dalam wawancaranya di majalah tersebut, profesor bidang elektronik yang juga direktur di Electric Power Institute, AS, itu menyebutkan bahwa kesukaannya pada bidang ini dialami sejak SMA di Jakarta. Pada saat itulah, lelaki yang menjadi pelajar terbaik SMA di angkatannya itu, mulai mengenal circuit elektronik. “Dari sinilah saya mengenaldan tertarik ke bidang rekayasa (engineering),” katanya. Kecintaannya pada bidang ini makin kuat ketika ia kuliah di AS.
Taufik menamatkan sekolahnya di SMAN 13 Jakarta pada tahun 1989. Setelah itu mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan sekolah di Nothern Arizona University. “Alhamdulillah inilah kesempatan pertama saya belajar di luar negeri,” kata Taufik, seperti ditulis Kabarinews.com. Tahun 1993 gelar Bachelor in Science pun ia raih dengan predikat Cum Laude. Ia mengambil bidang Computer Science di jurusan Electrical Engineering di universitas itu.
Tanggung karena sudah berada di AS dan sayang jika buru-buru pulang, Taufik melanjutkan sekolah lagi ke jenjang S2 dan S3. S2-nya ia ambil di University Illinois of Chicago, juga melalui program beasiswa. Ia meraih gelar Master pada tahun 1995 di bidang Electrical Engineering. Lalu S3-nya ia ambil diCleveland State University dan meraih gelar Doktor pada tahun 1999.
Selama mengejar gelar Doktor, Taufik bekerja sebagai konsultan teknik di beberapa perusahaan. Bahkan dia sempat bekerja selama satu tahun sebagai Engineer di Allen-Bradley, sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang automation industry. Setelah itu ia bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang engineering, antara lain di Rantec Power, San Diego Gas & Electric, dan di APD Semiconductor. Setelah itu, ia mulai mengajar di Cal Poly State University. Di universitas ini ia mengajar berbagai ilmu eletronik seperti Power Electronics Design, Modeling and Simulation of Power Converters, Control Systems, Motor Drives dan sebagainya.
Saat ini, kegiatannya adalah mengembangkan DC House (sistem pengaliran listrik ke rumah-rumah dengan metode direct current), serta mengumpulkan dana untuk bisa membangun DC House di Cal Poly dan Indonesia (tahun depan). Untuk itu, ia telah menjalin bekerja sama dengan beberapa dosen dari perguruan tinggi Indonesia.
Prestasi yang diraih Taufik di bidang elektronik sebenarnya berbeda dengan cita-citanya dulu. “Dulu saya bercita-cita jadi tentara, maklum, saya sekolah di SD yang dikelola oleh dan berlokasi di asrama Arhanud (Artileri Pertahananan Udara), jadi teman saya hampir semua anaknya tentara dan setiap hari sayamelihat tentara,” katanya, pada suatu kesempatan. Namun sesuai dengan perkembangan waktu akhirnya ia kepincut ke bidang elektronik yang membawanya menjadi profesor muda di universitas AS.
Sumber: Kabarinews, IndonesiaProud, dan Eeweb
Cari gadget dan lainnya murah dan unik di sini
Aneka jilbab koleksi terbaru harga grosir temukan di sini