Ini juga pertanyaan yang cukup mengganggu bagi para lulusan perguruan tinggi. Tuntutan masyarakat terhadap lulusan perguruan tinggi begitu tinggi, sehingga dianggap aneh jika tidak bekerja. Sementara lowongan kerja tidak kunjung datang. Belum lagi, posisi kita sebagai anak yang bisa jadi membebani orang tua baik secara fisik maupun psikis.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Adakah jalan keluar?
Lowongan Kerja Tidak Akan Menghampiri Anda
Lowongan kerja tidak akan datang kepada Anda, Anda harus mencarinya. Orang yang mencari kerja itu bukan hanya Anda, ada ribuan bahkan jutaan orang diluar sana yang sedang mencari kerja seperti Anda. Jadi, jangan berharap lowongan menghampiri Anda. Anda harus melangkah keluar, menyambut lowongan tersebut.Tidak, tidak cukup dengan mengirim surat lamaran kerja kepada perusahaan yang memasang iklan. Mengirim surat lamaran kerja itu hanya salah satu cara mendapatkan kerja, masih ada cara-cara lain yang perlu Anda lakukan. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa peluang pekerjaan sebenarnya lebih banyak datang dari jaringan, bukan iklan.
Saya sering mendapatkan tawaran kerja, dari teman-teman saya. Padahal saya tidak sedang mencari kerja. Artinya jaringan memegang peranan penting untuk mendapatkan lowongan kerja. Pertama tingkatkan silaturahim Anda, mungkin selama ini masih kurang. Yang kedua, jual diri Anda. Bisa jadi, jika Anda kurang mendapatkan tawaran, karena nilai jual Anda masih kurang. Ketiga tingkatkan kemampuan komunikasi Anda. Termasuk bagaimana cara “menjual diri” yang jitu.
Kuncinya belajarlah untuk mendapatkan peluang dan songsonglah lowongan kerja itu, bukan hanya ditunggu.
Selain Lowongan Kerja Ada Lowongan Bisnis
MLM? Please dech, jangan skeptis gitu. Lowongan bisnis itu buanyak sekali, MLM hanya salah satunya. Anda bisa apa pun, menjual produk atau jasa. Banyak sekali peluang jika Anda mau membuka mata, tidak tertutup hanya pada lowongan kerja saja. Selama ini, mungkin Anda hanya fokus mencari kerja, padahal ada banyak lowongan bisnis yang Anda lewatkan.“Tapi saya tidak punya modal.”
Ini adalah alasan klasik. Selalu saja, alasannya tidak punya modal.
“Saya memang tidak punya modal!”
Sssst, tidak usah marah. Anda bukan tidak punya modal, tetapi Anda tidak menyadari modal yang sebenarnya sudah Anda miliki. Uang atau modal capital hanya salah satu modal yang dibutuhkan. Tetapi Anda punya modal, hanya saja tidak disadari. Modal itu berupa tubuh Anda, pikiran Anda, waktu Anda, ilmu Anda, keterampilan Anda, dan sebagainya.
“Ya, tetapi tetap saja bisnis perlu uang.”
Jika memang demikian, maka gunakan modal yang Anda miliki saat ini untuk mendapatkan uang.
“Bagaimana caranya?”
Belajarlah. Setelah Anda belajar, ambil tindakan. Jika gagal coba lagi. Jangan nunggu ada orang yang “nyuapin” Anda. Anda sudah dewasa, punya modal, dan punya kemampuan. Berusahalah, jangan diam terpaku hanya kepada lowongan kerja yang tidak kunjung datang.
SUMBER : motivasi-islami.com
Cari sprei murah ya di cityrons collection