Sabtu, 22 Januari 2011

DUHAI SUAMIKU BANGUNLAH


Original Title: Wanita-Wanita Malam     
Contributor: Rusyda Syahidah
Maraji': Alhikmah.com (Menggapai Cinta Suami Istri,
dengan beberapa perubahan oleh Isti M.)

Notes: Suami-suami yang membaca tausyiah ini,
'siap-siap' aja lho kalau ada segelas (atau malah
seember) air di samping istri :-)

*******************************************************
HIKMAH:
Duhai suamiku, bangunlah...
Jalan masih panjang, sedang kita masih kekurangan
bekal
Kafilah orang-orang shalih telah berlalu di depan,
sementara kita masih berdiri tertinggal
Bangunlah duhai kekasihku...
Lama sudah engkau terlelap
Di saat manusia menghiasinya dengan dengkuran, marilah
kita bermujahadah
*******************************************************

Setelah membaca judul (Wanita-Wanita Malam) diatas,
mungkin yang terbayang dalam benak kita adalah sosok
wanita pelacur dengan dandanan yang seronok, make up
yang tebal dan bau parfum yang menyengat. Seolah
mengisyaratkan pada hal yang nista. Tapi
努anita-wanita malam ・kali ini bukan itu
esensinya.
Wanita-wanita malam ini adalah wanita yang dengan
segala aktifitasnya dapat kita teladani, demi meraih
ridho Allah SWT.

Malam adalah nama sebuah waktu disaat tubuh seorang
hamba menagih untuk beristirahat. Ketika mentari
kembali keperaduannya dan sang rembulan menampakkan
wajahnya. Setelah siang hari lelah berurusan dengan
pekerjaan rumah tangga, mengurus keperluan suami dan
anak-anak. Belum lagi urusan profesi dan masyarakat.

Pada dasarnya siapa saja yang mendayagunakan waktu
malam dengan baik berarti ia termasuk orang-orang
malam dan siapa saja yang mendayagunakan waktu siang
dengan baik berarti ia termasuk orang-orang siang. Dan
BARANG SIAPA YANG MENGUMPULKAN DUA KEBAIKAN INI
BERARTI IA TERGOLONG ORANG-ORANG YANG MENANG DAN
BERUNTUNG.

Salah satu teladan kita yang termasuk wanita-wanita
malam adalah istri Habib Muhammad Al-Farisi, yang
selalu membangunkan suaminya di malam hari untuk
qiyamullail dengan bait-bait syairnya:

Bangunlah Habib! Jalan masih panjang Sedang kita masih
kekurangan bekal
Kafilah orang-orang shalih telah berlalu di depan
Sementara kita masih berdiri tertinggal

Wahai yang tidur di malam hari Lama sudah engkau
terlelap
Bangunlah wahai kekasihku Kini saatnya untuk bersiap

Hiasilah waktu-waktu malam dengan wiridan Di saat
manusia menghiasinya dengan dengkuran
Barangsiapa terlelap hingga fajar tiba Demi Allah ia
tidak akan meraih posisi
Kecuali dengan bermujahadah

(Al-Mahhajjah fii Sairid Daljah, hal.68 karya Ibnu
Rajab)

Inilah salah satu sifat wanita-wanita malam,
membangunkan suaminya untuk qiyamullail bersama. Pada
dasarnya SETIAP ORANG YANG MELAKUKAN KEBAIKAN INGIN
SENANTIASA BERADA DI BARISAN PALING DEPAN MENDAHULUI
YANG LAINNYA DALAM MENITI JALAN MENUJU ALLAH. Akan
tetapi SEORANG ISTRI YANG MENYAYANGI DAN BERBAKTI
KEPADA SUAMI BERUSAHA MENDAYAGUNAKAN WAKTUNYA SECARA
BERSAMA BERIRINGAN, AGAR SAMA-SAMA MENDAPATKAN PAHALA
SEHINGGA BISA BERSAMA PULA MASUK KE DALAM SYURGA,
meskipun hal itu kadang mengundang kemarahan suami
yang sedang tidur.

Rasulullah SAW telah menganjurkan hal ini dengan
sabdanya,

"Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada seorang
suami yang bangun di malam hari lalu sholat dan
membangunkan istrinya, jika enggan bangun ia
memercikkan  air ke wajahnya. Dan semoga Allah
melimpahkan rahmat-Nya kepada istri yang bangun di
malam hari lalu sholat dan membangunkan suaminya, jika
enggan bangun ia memercikkan ke wajahnya. ・(HR.
Abu
Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah dan Ibnu
Hibban, Hakim berkata, 滴adits ini shahih sesuai
dengan syarat Muslim")

Inilah pola kehidupan wanita-wanita malam dan
laki-laki malam. Di dalam hadits ini terdapat SERUAN
KEPADA WANITA-WANITA MALAM DAN LAKI-LAKI MALAM AGAR
MEREKA TIDAK TIDUR, KECUALI BISA GELAS KEIMANAN YANG
BERISI AIR, BERADA DI SAMPINGNYA UNTUK MEMBANGUNKAN
PASANGAN MEREKA, AGAR BISA TERJAGA MENGISI WAKTU
DENGAN AKTIFITAS KEIMANAN.

Andakah wanita-wanita malam itu ?

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,

Abu Aufa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar