Minggu, 03 Maret 2013

CARA MENGIKIS KESOMBONGAN DIRI

CARA MENGIKIS KESOMBONGAN DIRI

Nabi Muhammad SAW. Bersabda, ” Tidak akan masuk surga siapa yang didalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu”
(HR. Muslim).

Sahabat, merasa diri besar atau sombong adalah penyakit hati yang sangat membahayakan. Kita harus berhati-hati dengan penyakit ini. Karena sombong, setan terusir dari surga ...

Sahabat, merasa diri besar atau sombong adalah penyakit hati yang sangat membahayakan. Kita harus berhati-hati dengan penyakit ini. Karena sombong, setan terusir dari surga dan kemudian dikutuk Allah selamanya.

Allah benar-benar mengharamkan surga bagi orang-orang sombong. Sombong atau takabur hanya layak bagi allah yang memang memiliki keagungan sempurna. Mahluk hanya sekedar menerima kemurahan dari-Nya.

Penyakit sombong bagaikan bau busuk yang sulit untuk disembunyikan. Orang yang mengidap penyakit ini demikian mudah dilihat dan dirasakan.

Perhatikan penampilan orang sombong. Mulai dari ujung rambut, lirikan mata, tarikan napas, senyum sinis, tutur kata, nada suara, bahkan senandunya pun benar-benar mununjukan keangkuhan. Begitupun cara berjalan, gerak-gerik tangan bahkan hingga ke jari-jari kaki. Semuanya menunjukan orang yang buruk perangainya.
Ada pertanyaan menarik.

Pantaskah sebenarnya orang bersikap sombong, jika seluruh kabaikan pada dirinya semata-mata hanya berkat kemurahan Allah kepadanya....? Padahal jika Allah menghendaki, dia bisa terlahir sebagai kambing. Tentu saja saat itu tidak ada lagi yang dapat disombongkan. Atau kalau Allah berkehendak, dia bisa terlahir dengan otak minim. Atau allah dalam sekejap saja mampu merubah nasib seseorang dari kaya raya menjadi miskin papa dan sengsara...begitu pula sebaliknya , Apalagi yang bisa disombongkan....?

Kita begitu rendah dan lemah dihadapan allah.
Maka kita harus hati-hati mengahadapi penyakit hati ini. Langkah hati-hati ini bisa diawali dengan mengenali ciri-ciri kesombongan.

Rosulullah SAW. Bersabda, ”Sombong Itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia” (HR. Muslim).

Jika dalam hati kita ada satu atau kedua-duanya, maka kita akan masuk ke dalam deretan orang-orang sombong.

Bagaimana cara menghindari dari sikap sombong..?

Pertama, mengetahui dan memahami ilmunya; apa dan bagaimana sombong itu, serta bahaya yang ditimbulkanya. Sadarilah, sifat sombong tidak disukai manusia, diakhirat mendapat siksa.

Kedua, menyadari kelemahan dan keterbatasan diri sebagai manusia.

Ketiga, berlatih untuk berlapang dada menerima kebenaran dari siapa pun.

Keempat, Berlatih untuk rendah hati dan tidak memandang rendah orang lain. Dihapan Allah semua orang sama, yang membedakan hanya ketakwaan. Kelima, berdoalah agar kita dijauhkan dari kesombongan.

Bila kesombongan menghinggapi diri, mohon segera disadarkan. Nasehatilah aku dan dia dengan cara yang baik. Sebab kesombongan akan membuat diri ini lebih hebat dari orang lain. Padahal banyak kelemahan diri yang tentu saja masih harus terus diperbaiki. Introspeksi diri menjadi kunci utamanya.

Bukankah dosa pertama yang terjadi adalah berangkat dari kesombongan, yaitu Iblis sombong tidak mau sujud kepada Nabi Adam as. Cikal bakal kedurhakaan Iblis kepada Alloh SWT, dari rasa sombong, membantah perintah, Iri kepada Nabi Adam as

Luqman al-Hakim memberi nasihat kepada anak-anaknya. "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. [31]: 18).

"Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)
"Kebesaran (kesombongan atau kecongkakan) adalah pakaian-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barang siapa merampas salah satu (dari keduanya), Aku lempar dia ke neraka (jahanam).
(HR Abu Dawud)

Bersikaplah dengan Rendah Hati, Bukan Rendah Diri

Selalu rendah hati adalah kunci untuk memerangi sifat sombong. Tapi perlu diingat! rendah hati bukanlah rendah diri. Maksud dari rendah hati yaitu senang berlaku baik terhadap semua orang. Selalu menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Sehingga kita tidak lakunya berlagak sombong.

"Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu', sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya." (HR.Muslim)

Dan berdoalah agar terhindar dari Sifat Sombong dan Malas

Ya Allah ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari sifat malas dan kesombongan. Ya Allah ya rahman aku berlindung kepada-Mu dari siksaan api neraka....Amiin...!

Semoga Alloh SWT selalu memberikan ampunan kepada saya dan kita semua atas semua jenis kesombongan yang telah dan akan kita lakukan. dan Semoga Alloh SWT selalu melimpahkan kebaikan dan arah petunjuk jalan yang lurus dan berbuat kebaikan dan kesholehan diri, kesholehan keluarga dan kesholehan sosial seperti apa yang di teladankan Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Bagi seorang penulis, kesombongan kerap menerpa diri. Apalagi bila karya tulisnya banyak dipuja-puji. Jadilah diri yang awalnya rendah hati menjadi sombong, karena terlalu membanggakan diri.

Pujian terkadang membuat kita lupa diri dan tenggelam dalam banjir kesombongan. Seolah-olah hanya karya tulis kitalah yang paling hebat dan merendahkan karya tulis orang lain.
Ketika ada kritik menerpa diri seorang penulis yang selalu dipuja puji. Sikapilah ia dengan bijaksana. Di sanalah akan terlihat kearifan atau keangkuhan penulisnya. Kesabaran teruji, dan yakinlah bahwa kesabaran akan berbuah kebahagiaan. Kata sebaiknya dilawan dengan kata dan bukan mata.

Sebenarnya, tak ada penulis nomor satu. Sebab penulis bukan profesi yang diperuntukkan untuk pertandingan seperti halnya lomba berlari atau tinju.

Penulis adalah sebuah profesi dimana dirinya mampu mengungkapkan imajinasi dan kreativitasnya dalam bentuk tulisan sehingga enak dibaca dan mampu untuk dipahami maknanya. Pembaca merasa senang dan mendapatkan pencerahan dari pembacanya. maksud serta tujuannya sampai dan menjadi daya ungkit bagi pembacanya.

Kesombongan seorang penulis semoga tak menghingapi diri ini. Tetaplah selalu rendah hati. Di atas langit pastilah ada langit. Diri ini baru saja belajar menulis, dan terus belajar menulis setiap hari. Bila ada kesombongan terselip disitu, mohon dimaafkan dan dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.

Negara kita adalah negara kepulauan. Ribuan pulau ada di dalamnya. Lautan menjadi penghubungnya. Dalamnya laut dapat diduga, namun dalamnya hati siapa yang akan tahu..?

"Semoga kita dimudahkan dalam segala urusan di dunia dan akherat"
Wallahu a`lam bish-shawab, semoga bermanfaat
wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Walhamdulillahirobbil'alamiin)

{Editor: Ashabul kahfi}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar