Kamis, 31 Januari 2013

SEBUAH DIALOG YG BAGUS SEKALI UNTUK KITA RENUNGKAN.

 
Dialog ini dibuka dengan Status Ayah Edy yg berbunyi:

”Coba sadari dan hitung, betapa banyaknya tuntutan orang tua pada anaknya; mulai dari rajin sekolah, rajin belajar, nilai tinggi, juara, tidak membantah, berprilaku baik, hormat pd orang tua dsb...dsb...”

Sementara....

"Anak kita tdk pernah meminta bnyk pd orang tuanya, hanya 1 aja; tolong berhenti Marah dan berikan aku CONTOH dan TELADAN bkn segudang nasehat"


Lalu diikuti dengan komentar menarik dari salah satu orang tua berikut ini:

Bagaimana kedudukan marah dlm pendidikan anak? boleh atau tidak? kalau boleh bgm caranya, kalau tdk apa alasan pedagogisnya...?

Terus apa beda tuntutan orgtua dg kewajiban anak, kalau orgtua menuntut ini dan itu kpd anak,apakah itu bukan sbh penunaian kewajiban.?

Lalu apakah ini dan itu yg dituntut orgtua bknkah kewajiban anak?mhn komentar ayah....?

Monday at 9:17am • Like • 1

BERIKUT KOMENTAR AYAH EDY

Komentar 1 Ayah Edy

Ibu yg baik hati, sebenarnya masalahnya bukan boleh atau tidak. Tapi siapa kah diantara kita yg suka dimarahi? apakah ibu suka jika dimarahi oleh suami misalnya?

Jika ibu tidak suka dimarahi maka janganlah memarahi, tapi gunakan cara lain yakni berdialog dan berdiskusi.

Ketahuilah oleh kita semua bahwa sesungguhnya Marah adalah tidak sehat secara mental bagi yg memarahi juga yg dimarahi.

Komentar 2 Ayah Edy

Seperti pada umumnya kita akan selalu ingat tuntutan orang tua pada anaknya, namun sayangnya sering lupa akan KEWAJIBAN ORANG TUA PADA ANAKNYA.

Orang tua kebanyakan berpikir bahwa kewajibannya hanya sekedar memberi sandang, pangan dan papan saja, padahal dalam setiap tuntutan itu akan selalu muncul kewajiban orang tua didalamnya. Kita tidak bisa hanya menuntut anak lalu berpangku tangan tanpa mau melakukan kewajiban kita padanya.

Jika kita orang tua banyak menuntut mestinya harus seimbang dengan melaksanakan banyak kewajiban.

Misalnya jika kita menuntut anak rajin belajar, harus juga berkewajiban membimbing dengan sabar dan rajin menemani anak saat ia belajar. Jika ibu menuntut agar anak tidak bermain game, maka ibu berkewajiban menciptakan permainan yg lebih sehat untuk dimainkannya bukan hanya menuntut untuk berhenti bermain, karena bermain adalah fitrah setiap anak.

Jadi jangan hanya bisa menuntut tapi tidak mau melaksanakan kewajiban sebagai orang yg dititipi amanah oleh Tuhan.

Hidup ini harus balance/seimbang. Jika ibu menuntut anak tidak berteriak2 maka ibupun berkewajiban berhenti meneriaki dan membentak anak. mau ?


Komentar 3 Ayah Edy

Selama ini yg ada hanya tuntutan orang tua kepada anak, supaya begini dan begitu. Nah melalui komunitas inilah kami berusaha menyuarakan tuntutan hati kecil seorang anak yg notabenenya merupakan KEWAJIBAN KITA SELAKU PARA ORANG TUA pada anak kita, agar kita segera sadar dan terasa lebih adil dan berimbang.

Saya yakin jika orang tua melaksanakan kewajiabanya dengan baik maka anakpun akan melakukan apa yg orang tuanya inginkan tanpa perlu di tuntut oleh orang tuanya.

Ingatlah selalu bahwa prilaku anak adalah cermin perilaku kita orang tuanya. plus pergaulan anak disekolahnya. (Buku 37 Kesalahan orang tua yg melahirkan prilaku buruk anak, Grasindo 2006)


Lalu disusul dengan 1 komentar orang tua sbb:

Rahmi Yuika Putri;

Saya dulu suka marah sm anak, tp setelah dg ikhlas menjalankan pelajaran dr ayah edi, alhamdulillah anak sy jadi anak baik budi tanpa di marahi, unk instropeksi diri tiap malam mnjelanh tidur sy mngajak anak mengingat2 kejadian seharian, apa hal2 yg sdh baik dilakukan dan apa hal2 yg kurang baik, kami bicarakan dan sm2 membuat kesepakatan hukuman dan hadiah bila kesahalan tsb behasil d hilangkan, pun klw sy salah anak berhak mngingatkn sy, dn sy ttp mnjalankan hukuman sperti kesepakatan kami, gk ada ortu yg gk prnah salah


Mari kita renungkan bersama.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar